Saturday, May 26, 2007

nyanyian orang kalah

hampir setiap gores ini berkelit mengguncang dunia rasa, dimana kata yang terhina menjadi raja pencundang. "nyanyian orang kalah"
pagi itu ku dengar kata itu melesat begitu saja dari mulut seorang Rusli, dengan santainya dia mempermalukan diri sendiri namun sangat elegan dan terkesan seperti pahlawan mati dimedan perang, meski mati tapi mati untuk bangsa.
apa jadinya kalau aku tak dengar kalimat itu, mungkin tetap aku jadi patung seperti di tugu pancoran atau juga jadi pecundang sejati.
mulutku serasa ditampar sampai diam tak bisa berucap, "asu...!"
dalam banget kalimat itu, sampai aku terus merenung, nah ditambah lagi malam itu aku dengar puisi yang dibacakan ndaru "aku ingin mencintaimu...dst" makin suram rasanya hatiku. seperti diparut..., ditambah lagi cerita sari yang hampir sama mengenaskan semua bikin jungkir balik perutku.
bayangkan saja runtutan itu terjadi ketika aku menjadi angkuh kembali dihadapan sang cinta. siapa yang yang nggak akan hancur ketika sadar runtutan ini adalah pemahaman terdalam tentang yang namanya cinta.

aku benarkan aku menyanyikan lagu orang kalah, dan aku sadar bagaimana cara mencintainya, aku sadar posisiku. dan malam ini akan ku tuntaskan, paling tidak besok ketika lonceng gereja berdengung itulah kesempatanku. besok atau tetap menyanyikan lagu pecundang. nyanyian orang kalah...

Readmore »»

Sunday, May 13, 2007

jalapeno

hari pertama dengan detik dekat kesembilan angka dijam bulat reot, apa yang harus dimaknai..., jalapeno pedasnya bukan main..., membakar sisa pergelutan dengan rumpunan ideologi atau juga idealisme. letih merangsang dari kaki kecil ini, lalu merintih dan bersembunyi dibalik kaki kurus meja. kerdilnya lidah membuat mata yang seharusnya bercerita tentang bintang tak lagi meraba dan merasa sebuah makna. seperti hari lalu, jalapeno perih..., mendidihkan ujung2 nadi, membawa merah darah lewat jalan pintas antara jantung dan paru-paru..., menyesakkan...,
menangis adalah jalan keluar dari setiap pergulatan waktu, ada kala kita merasa kita tak mampu untuk melakukan apa2,karena kita berpikir kita tidak mampu melakukannya, dalam keadaan sesulit apapun ada satu hal yang tidak boleh dilupakan... harapan, karena harapan membuat hari esok lebih cerah.
hik-hihk-hik-hik=hihk=-
-
-
-
sedang berpikir semoga tak ada yang sekuat karang dan selembut kapas dan sehangat bulu angsa, karena aku akan menangis, ketika kamu mengatakan iya untuk satu pertanyaan tentang rasa.
jalapeno...pedas, perih....

Readmore »»

das sollen vs das sein

verdamt....!!!
satu kata yang harusnya terucap ketika das sollen vs das sein, adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan sering kali membuat orang harus merunduk menahan umpatan, lalu menangis kejam diantara masa yang berkeling manatap laut berbuih...,
indah seharusnya ketika ungunya ruangan ini menyatu dengan lagu lembut senja yang agak merona, ketika tak lagi mampu untuk tertawa, menghadapi runtutan bias lampu jalanan, tapi tidak karena debu sudah bergumul dengan ombak-ombak dipantai selatan, dengan bingar bingar jelaga dimuka, maka wajah sendu mencuat lari dari daun jendela yang menganga sepanjang musim hujan ini.
ribuan titik jerit yang seharusnya berakhir dikalimat penutup terpaksa meronta lenyap sayup meniti setiap luka, sadarkah kita...?
tertawa, ketika ibu dua anak menampar muka mereka dengan panasnya dunia, menjerit lapar...!, bahkan kita terkadang menggumam tanpa sebab...!
atau layakkah kita berdiri diujung senja dan luka mereka...? untuk menyatakan mereka tidak berdosa saja kita tak bernyali..., kita duduk disini, atau pun aku duduk disini tak mampu menerima karena memang harus ada perubahan, atau hanya menggantung pada nasib...!
serunya pertarungan das Sollen vs das sein, lebih layak dijadikan pelajaran ketimbang kita menonton crist jhon menerjang musuhnya diatas ring, lebih dari itu, memaknai sebuah realita..., masih sadar dengan bumi yang menggeliat meremukkan jogja, atau ombak yang mengganas menghirup kehidupan diaceh. ada mereka ibu dengan dua anak yang masih berjuang meruntuhkan tembok perang antara das sollen vs das sein...!
akhir kata saya cuma menyematkan duka disenja untuk memendam sedikit duka "akibat nasib"...!
verdamt.....!!!

Readmore »»

merasa tersaingi atau cemburu...


tidak bisa lagi membedakan "merasa tersaingi atau cemburu", nah karena itu perlu dilakukan sedikit analisis...


merasa tersaingi, artinya ada persaingan, ada persaingan berarti ada tujuan yang ingin dicapai, ngomong tujuan dan persaingan berarti ada tujuan yang kesampaian ada yang nggak (ada kalah dan menang), nah yang menang membanggakan diri, yang kalah identik pecundang dan pasti sakit hati, kalau sudah gitu ada kesenjangan (das sein vs das sollen), yang lebih lagi persaingan yang gak sehat muncul permusuhan, saling membenci dan melukai, satu hal yang ditarik juga adalah soal gengsi, cenderung melihat dari apa yang orang lain katakan, bukan karena dari diri sendiri...,
cemburu , yang ini soal perasaan, ada pepatah "cemburu itu bumbu cinta", berangkat dari pepatah ini, walau pun tak ada hubungan status, tapi orang cemburu itu tanda cinta, dan artinya cinta itu bukan soal status...

ah,...aku juga tak paham soal cinta, karena emang banyak gagal soal ini, tapi banyak pelajaran yang aku ambil... salah stunya bahwa cemburu itu wajar kalau kita cinta..., tapi yang parah aku sekarang ini tak bisa lagi membedakan mana yang cemburu, atau merasa gengsi kalau tersaingi..., aku kira sekrang posisinya diantara kedua itu..., disisi lain cemburu karena cinta disisi lain karena gengsi..., bintang misalnya, aku cinta ma dia mungkin waktu pertama liat dia, dan seiring waktu, sedikit luntur cinta, kemudian ada muncul gengsi, "ah, masak gak bisa dapatin dia, cowoknya aja gak cakep2 amat di banding aku" nah ini aku pikir letak salah ku..., dan terus berjalan akhirnya takbisa lagi membedakan, karena sudah tercampur rasa cemburu dan gengsi...,

matinya, cemburu dan gengsi tak beralasan, karena bintang cewek yang masuk kategori setia ma cowoknya, tapi ternyata cowok2 yang kesengsem ama dia seperti aku juga tidak kunjung menyrah terus mencoba celah untuk merebut hatinya.
aku sih sudah sadar, aku jelas gak bisa bertahan lama, banyak hal yang harus dipikirkan selalin itu, tapi yang unik, saat sedikit waktu senjang selalu ku usahakan untuk jalan ma bintang,atau pun sms, atau main kekosnya. dan kalau sms gak dibalas atau gak da dikos atau gak bisa diajak jalan karena pulang, pasti kecewa banget, tapi ketika lagi pusing dengan kesibukan dan tumpukan tugas yang berarti masalah, aku selalu bisa tersenyum kalau ingat bintang.

absurd lah pokonya..., sudah susah membedakannya...,

ya pasrah aja, bawa dalam doa, amin, semoga aja suatu hari aku bisa memilikinya walau hanya 1 detik, atau satu kata yang pertama sekligus yang terakhir keluar dari mulutnya "aku juga sayang ama kamu" yup semoga terwujud...

capek deh...

Readmore »»

Friday, May 11, 2007

hai,,,,mentari...


hai lagi...
terlalu lama sudah mengendapkan kecutnya rasa, dan hari ini adalah pembebasan, menyetir diri lagi, melalui dua pingiran suara yang lama telah terbungkus, saat istirahat, lega rasanya bisa berteriak lagi, detik dimana aku berdiri sekarang ini mulai bersahabat lagi, tak lagi harus ada mencabut senapan, tenang...! 3 hari mendekam dalam kadang, bikin riuh mereda, namun badan nyaris tak berasa...!
sejak naik kelereng itu, paling tidak suasana bisa terkendali... bahkan menjadi awal yang baik...,
banyak tawaran datang begitu saja..., dan sudah saatnya tegas..., tak perlu dipilih semua, satu...dua...tiga... sudah cukup untuk makan.
membidik sasaran lagi yang belum tetuntaskan..., satu lagi...
maka ku ucapkan hai lagi untuk suramnya masalah yang satu ini...
kalau saja hari masih sama dan kudapan debu tak setebal sekarang ini, aku akan ambil kan nada terindah dari sisa senar gitar yang sudah menggigil.
hai lagi..., ingat kata bang jhon "lebih baik berkeringat saat latihan daripada berdarah saat perang"....!

Readmore »»

ayo lari...

ayo lari...
berlari lagi mengejar matahari yang hampir tenggelam, betapa suram ketika tak lagi mampu berdialektik, memanfaatkan titik keringat yang masih tersisa..., dan lagi lagi harus terbentur dengan masalah hati...,
berlari menjadi pilihan yang sebenarnya bukan pilihan karena memang ini hanya satu-satunya jalan...
teman,.. aku tak lagi seperti dulu..,
tak bisa lagi aku mengatakan aku akan selalu berada disampingmu, karena sisa waktu yang membuatku harus membungkam mulut dan membuang jauh impian dimenara kemenangan...
harus berlari mengejar matahari, memeluknya dengan merahnya darah yang lebur menjadi koyakan kertas bertuliskan mimpi...
aku terbentur lagi masalah hati.., harusnya aku mengakui saja kalau aku cinta, tapi ternyata aku adalah makhluk angkuh,,,
dan alasanku berlari adalah menyelesaikan masalah hati.., menghadapi kenyataan yang sudah pasti terjadi memang berat, apalagi yang akan terjadi adalah tangis sedu diriku sendiri...
sebagai persembahan terakhir dari sisa cinta yang terus ku bawa berlari adalah sajak yang akan bergulir dari matanya yang sayu, dan tubuhnya yang mungil...,
akan ku ucapkan sama dengan lagu yang sedang ku dengar sekrang ini "ohne dich" christina strumer, dan menagis disudut mata mu yang sebenarnya sama sekali yak bersudut...
ayo berlari... dalam hitungan hari semuanya adalah final dari semua rasa, mati pun sudah kurelakan.
lari...lari...lari...
ayo lari....!!!!!!!!

Readmore »»

Tuesday, May 1, 2007

manusia kerdil (2)


telah menjadi kerdil dihadapan penciptaku... Tuhan ku, mati rasa sudah, minggu lalu aku kegereja, datang kegereja dengan harapan "aku akan dapat ketenangan, tapi..., sepulang dari gereja tak ada rasa apa2, aku coba berdoa khusuk, tapi otakku tak lagi bisa ku kendalikan, malu rasanya ketika pendeta mengucapkan kalimat doa, otak ku berpikir mengkritisi segala yang di ucapkan pendeta tersebut. selalu melakukan pembenaran yang membuat ku kemudian menjadi resah, aku takut tak bisa lagi mengendalikan otak ku, saat aku menulis ini, aku sama sekali tak ada rasa, aku lupa cara senyum dan bahagia dan aku juga lupa cara marah dan memurungkan muka...., kadang aku berpikir bahwa aku sudah sangat jauh sekali untuk menengok Tuhan, mungkin karena otakku yang sudah tak dapat lagi menahan kekesalan dan kenyataan ketimpangan sosial yang terjadi. aku bingung betapa egoisnya orang pada abad ini, yang dipikirkan nya adalah diri sendiri, bukannya aku membanggakan diri, atau menjadi sok pahlawan, tapi aku menggeluti dunia yang tidak adil, dan mereka hanya mencari keadilan untuk dirinya sendiri, lalu bagaimana nasib mereka manusia sisa penghuni kolong jembatan. ada degradasi nilai keadilan, orang elit menilai keadilan yang tentu diartikan keuntungan bagi mereka, kalau kerugian, artinya bukan keadilan, dan bagi mereka kaum marginal keadilan hanya sesuap nasi yang didapat dari sisa pertahanan lumbung mereka yang dirampok kaum elit. mereka menganggap itu adil...? miris sekali rasanya..., bahwa keadilan untuk mereka yang termarginalkan adalah tidak adil. bagaimana aku tidak menjadi kerdil ketika menyadari bahwa itu semua terjadi, terlebih lagi misalnya itu terjadi pada keluargaku..., sebelumnya aku pernah mengatakan walaupun aku menjadi kerdil aku tetap akan membusungkan dada dan melawan realitas, itu akan ku buktikan bahwa yang ku ucapkan bukan hanya sekedar retorika belaka...!!!
idealnya akan ku hancurkan tembok bangsat-bangsat yang menghiasi rumah kaum elit yang kemudian hanya menyisakan sedikit lorong menuju gubuk kumuh, ini idealismeku, dan aku telah menjadi kerdil, karena memang dunia ini terlalu besar untuk ku taklukkan sendiri.....!!!!!!
Tuhan adlah sumber segala keadilan dan kedamaian, dan aku mengimani itu, dan iman ku akan ku wujudkan dengan perubahan seorang kerdil....!!!
Tuhan tahu yang ku mau....!!!

Readmore »»