Berpisah adalah bagian hidup cukup sering ku alami. Sejak
kecil aku sudah dikenalkan perpisahan. Ketika baru berumur lima tahun aku harus
berpisah dengan kota Jogja dengan segala kenikmatannya menuju perantauan
terpencil di Lampung tengah. Hal paling menyesakkan untuk anak sekecil aku
waktu itu adalah tidak bisa lagi mendapatkan es krim dan main ding-dong. Di
perantauan itu, jangankan supermarket atau pusat keramaian, listrik saja belum
ada.
Readmore »»
Monday, May 13, 2013
Subscribe to:
Posts (Atom)