Saturday, June 2, 2007

ingat beberapa tahun yang lalu


sebelum semuanya menjadi mendung dan rintik air suci membasahi pipi dan menetes lewat dagu, aku ingin menyesali semuanya...
karena dingin adalah selimut terhangat dan nyanyian padang adalah doa yang masih layak terucap, makanya aku merintih sekrang ini,
dua terperangkap dalam kubangan yang sama...., apa lagi kalu bukan kambing...!!!
mirisnya dunia tertawa adalah kepedihan dimalam menjelang lonceng gereja menggaung, dengan segala rupa sayat diatas luka yang terluka, harusnya menimbulkan hasrat untuk berteriak mengaung kehadapan tembok ratapan yang sudah runtuh...
yang sekrang hatinya memendam kekesalan atas kesalahan akan mati karena ulahnya sendiri, kenapa tak dari dulu kau teriakkan ribuan roman picisan didepan penjara hati yang maih angkuh...
dan sekarang kau akan luluh, kemudian menggelapar karena 2 kali kau melelang cintamu pada tuan angkuh yang masih berkuasa dihati.
terlalu angkuh mengatakan bahwa yang ada memang rasa cinta, maka kau sendiri telah menjadi abu, maritrmu tak berartilagi, karena batarakala telah melenyapkanya menjadi debu-debu disekeliling candi rapuh bernamakan gadis yang tertawa karena kebodohanmu.
ingat kata teman lama, bahwa dunia ini sudah tua, bukan lagi saatnya beretorika, tapi nyatakan segalanya rasa cinta...
dan tahukah kau manusia kerdil, bahwa aku akan berlutut memohon ampun atas kebodohanmu. dan lagi-lagi waktu telah melenyapkan hatimu, hingga kau tak tahu lagi yang mana cinta dan benci...
aku bertutur karena layak aku meghakimi diri sendiri, dari pada harus mengakhiri semua dengan tipu...

maka kuakatakan aku cinta kamu...
asal tahu saja
bukan dia tapi kamu

No comments: