Monday, July 14, 2008

Give Me a Reason

: Teman-temanku, terutama kau.


Malam ini aku ingin mabuk. Sungguh ingin. Mabuk hingga terkapar. Tapi tampaknya ku sudah lebih dulu terkapar. Terkapar. Benar-benar terkapar. Tanpa bisa berulah lagi.

Bukan karena nilai-nilai busuk yang menghiasi KHS-ku. Itu bukan apa-apa. Tidak ada apa-apanya. Karena targetku semester ini sudah terpenuhi. Lulus ZIDS.

I'm so tired of playing,
Playing with this bow and arrow,
Gonna give my heart away,
Leave it to the other girls to play,
For I've been a temptress too long.

Dua tahun sudah berlalu sejak ku kenal kalian. Terutama kau. Semuanya sepertinya tak ada masalah. Kalaupun ada, selalu terselesaikan dengan damai. Hari ini aku tahu, kalian sangat perhatian. Perhatian sekali padaku. Terutama kau.
Aku tidak sedang menggombal sekarang ini. Atau juga sedang mencari perhatian. Tapi biarlah kali ini aku berterus terang.

Dua tahun yang lalu aku bukanlah siapa-siapa. Bahkan tak pernah terpikirkan bahwa aku adalah siapa-siapa. Kalian tahu benar. Ketika itu aku hanya seorang lelaki yang bertampang culun dengan IQ standar. Dan sekarang pun aku kira masih.

Ketika itu aku kalian terima dengan baik. Dikelas ataupun diluar kelas. Mungkin karena aku satu diantara dua kaum adam yang menghuni kelas sehingga kalian menerimaku (dengan terpaksa, hehehe).

Hmm just,
Give me a reason to love you,
Give me a reason to be,
A woman,
I just wanna be a woman.


Begitu nyata peran kalian, terutama kau dalam dua tahun ini. Sadar atau tidak kalian, terutama kau, membentukku menjadi seperti ini. Aku percaya itu. Kalian yang berperan penting selama dua tahun ini. Yah, okelah, pergaulan dengan para Ekspresianisme memberi dampak (+,-). Tapi tetap saja kalian yang berperan banyak. Setiap hari berkumpul dengan kalian dalam satu kelas.

Gila! Itu kata yang awalnya aku dengungkan ketika tahu bahwa ternyata akhirnya aku menjadi satu-satunya kaum adam dikelas (kalau desi masih cewek, hehehe).
Toh akhirnya tak bermasalah. Justru menguntungkan. Menguntungkan sekali. Terutama soal tugas dan segala tetek bengek-nya.

From this time, unchained,
We’re all looking at a different picture,
Through this new frame of mind,
A thousand flowers could bloom,
Move over, and give us some room.

Entah berapa kali aku terselamatkan oleh bantuan kalian. Baik yang sengaja atau tidak. Tugas kelompok yang selalu kalian kerjakan dengan baik, benar-benar menguntungkanku. Tentu kalian tahu alasannya.

Aku sudah sadari ini dari awal. Tapi, maaf, aku hanya mahasiswa yang ber IQ standard dan tentu tak berperasaan (kata beberapa teman).

Selalu saja nilaiku baik, padahal, tak ku kerjakan tugas-tugas. Kalaupun ku kerjakan. Kalian sumbernya (copy paste). Dan kalian (sebagian besar) selalu ada yang mendapat nilai dibawahku.

Yeah,
Give me a reason to love you,
Give me a reason to be
A woman,
I just want to be a woman.

Pagi itu sebuah tamparan melayang kepipi kananku. Pagi sekali. Sekitar pukul tujuh pagi, sebelum jam kuliah pertama dimulai. Aku tanpa sengaja menghilangkan tugas kuliah seorang teman yang dititipkan padaku.

Ketika itu bingung sekali rasanya. Mungkin itu yang dinamakan rasa bersalah (red-dosa).

Dipagi yang lain, kira-kira pukul sepuluh pagi, aku kalang kabut. Aku belum buat tugas makalah pengganti ujian. Ya sebenarnya bukan belum buat, tapi sudah buat, hanya saja sedikit. Sedikit sekali.

Kuraih HP kapiranku, bergegas ku sms kalian. Tentunya minta bantuan. Bantuan kalian. Akhirnya cerita dapatlah aku copy paste-an dari Desi (You are my hero!).

Nilai hasil ujian pun keluar. Yah, tepat. Seperti ceritaku diatas. Aku mendapat nilai yang lebih baik dari kalian. Aku tak kan mempersalahkan dosen yang memberi nilai.

So don't you stop being a man,
Just take a little look from our side when you can,
Sow a little tenderness,
No matter if you cry.

Entah siapa saja yang sudah menanyakan nilaiku lewat SMS. Yang pasti ada beberapa. Wajar saja. Karena aku kira kalian sudah menjadi begitu muak (mungkin) denganku.

Muncullah rasa bersalah lagi.

Give me a reason to love you,
Give me a reason to be,
A woman,
It's all I wanna be is all woman.

Ok, itu sebuah cerita (lebih tepat pengakuan). Tapi bukan itu inti yang ingin kusampaikan.

Dengarkan lagu ini baik-baik.

For this is the beginning of forever and ever,
It's time to move over ,
So I want to be.

Kalian nyanyikan saja ini untukku. Terutama kau. Nyanyikan ini untukku.

Hehehe, sangat menyedihkan sekali bukan aku.

I'm so tired of playing,
Playing with this bow and arrow,
Gonna give my heart away,
Leave it to the other girls to play.
For I've been a temptress too long.

Kalian benar-benar teman yang baik. Sangat baik. Terutama kau.

Hmm just,
Give me a reason to love you

Aku ingin mabuk. Mabuk untuk semua kebaikan kalian. Thanks.

NB : Kau benar. Tapi tak sepenuhnya benar. Mungkin ini lagu cocok untuk kau nyanyikan untukku. I have no reason.

1 comment:

dee said...

bahagia? beruntung? atau??
bahagia cz lulus ZIDS,,
beruntung cz gak bener2 ngerjain tugas tapi nilainya bagus,,
itu cuma sementara, kuliahmu ya masa depanmu,,
jadi mulailah buat melakukannya dengan usahamu sendiri,,
berguna banget buat nanti ke depannya..
gak papa kalo' nilai gak bagus2 amat, yang penting kan usaha sendiri,, ya to??

mmm, kau-nya sapa tuh?? wkwkwkwkwk

sekelas beneran cowoknya cuma 2 ya?!